Sebut saja Salsa, anak berusia 5 tahun ini lagi sibuk menggambar. Coretan
demi coretan hadir spontan. Kecemasan mamanya muncul ketika ia tak
kunjung dapat menggambar seperti yang diharapkan. Dari ilustrasi di
atas, bisa jadi disebabkan ketidakpahaman orang tua terhadap tahap
perkembangan gambar anak. Lowefeld membagi tahap perkembangan gambar
anak menurut umur.
1. Periode coreng moreng (2 - 4 tahun), aktifitas
motorik yang terwujud dalam goresan tebal tipis dengan arah yang belum
terkendali dan warna tidak begitu penting. Ada tiga tahap coreng moreng;
pertama coreng tak beraturan, bentuk sembarang, mencoreng tanpa melihat
kertas belum dapat membuat lingkaran dan bersemangat. Kedua corengan
terkendali, menemukan kendali visual terhadap coretan yang dibuatnya.
Terdapat perkembangan koordinasi antara perkembangan visual dan motorik
serta bersemangat, ketiga coretan bernama, bentuk semakin bervariasi
mulai memberi nama pada hasil coretan, membutuhkan waktu banyak dan
warna mulai diperhatikan.
2. Periode pra bagan (4-7), anak mulai
menggambar bentuk -bentuk yang berhubungan dengan dunia sekitarnya. Pada
mulanya bentuk sulit untuk dikenali, semakin lama bisa dikenali,
misalnya manusia, rumah dan pohon, perhatian lebih tertuju pada hubungan
antara gambar dengan obyek dari pada warna dan obyek. Obyek yang
digambar tidak ada hubungan dengan obyek yang lain.
3. Periode bagan
(7-9 tahun); anak mulai menggambar obyek yang satu dengan yang lain
saling berhubungan. Konsep ruang mulai nampak dengan adanya pengaturan atau
hubungan antara obyek dan ruang. Adanya garis dasar tempat obyek dan
benda berdiri. Menggambar oyek tegak lurus pada garis dasar meskipun
obyek nampak terbalik. Muncul gejala sinar X atau tembus pandang.
4.
Periode awal realisme (9-12 tahun), anak mulai memperhatikan detail,
hilangnya foldingover/benda tegak lurus pada garis dasar dan hilangnya
sinar X. mulai membedakan karakter laki-laki dan perempuan. Karakter
warna mulai diperhatikan, tapi belum bisa menampilkan gelap terang.
5.
Periode naturalistic semu (12 sampai 14 tahun), anak menggambar bukan
apa yang diketahui tetapi apa yang dilihat. Sadar secara kritik terhadap
kesadaran gambarya, mulai munculkesan ruang.
6. Periode pengambilan
keputusan 14 sampai 17 tahun), anak bersifat kritis terhadap diri
sendiri, introspektif, idealistic dan memikirkan hubungan dirinya dengan
masyarakat. Dengan mengetahui periodesasi tersebut semoga dapat
memahami bagaimana menggambar.